Minggu, 30 Januari 2011

dari barat jawa

malam ini, dengan secangkir kafein pekat
berusaha memenuhi layar putih di depanku dengan tulisan tentangmu
berusaha mengingat semua -yang tercetak akukamu- yang sudah dimakan rengat
mengingat dan mengingat, dengan kafein pekat. sampai otakku memadat

lalu saat menulis ini,
saat jari jariku sibuk meraba masa lalu,
hidungku malah asik mengingat bau tubuhmu,
wangi yang tercetak jelas di jacketmu,
di kerah kaosmu, di punggungmu, di lehermu, di lenganmu,
di setiap sudut tubuhmu.
bau yang sama yang selalu membuat pori pori hidungku kelaparan,
mencari kamu, mengangeni wangimu, dan setiap memori yang terikat dengan bau tubuhmu
boleh aku simpan? wangimu dalam toples kecil di sudut meja belajarku?
lalu suaramu,
ledak suara saat kamu terpingkal pingkal,
saat kamu menggodaku untuk tersipu lebih merah jambu,
diam dan datarnya saat kamu sedang marah karna masalah,
saat meminta maaf atas keributan kecil diantara kita.
boleh aku simpan? memenuhi seluruh memori telefon genggamku dengan simpanan suaramu?
lalu garis mukamu,
garis garis disamping mulutmu waktu tersenyum jahil denganku,
garis matamu saat dalam dalam melihatku,
garis mukamu saat serius mengobrol denganku,
boleh aku simpan? garis mukamu memenuhi memori kameraku?

lalu jahilmu, lalu senyummu, lalu mukamu saat menggodaku tersenyum,
lalu genggam tanganmu, lalu kepalamu di pahaku saat mengobrol hangat,
lalu kepala di pundakku, tanganmu melingkari badanku menahan dingin,
pelukanmu, manismu, bisikanmu di telingaku,
ah aku rasa kamu sudah menyusup dalam otakku lagi malam ini,
kamu sukses menyusup dalam debar badanku saat menulis ini.

malam ini,
dengan badanku yang dingin berusaha hangat dengan secangkir kopi,
dengan otakku yang dingin berusaha mengingat kamu sampai penuh memori
dengan kulitku yang dingin,
menyusuplah dari belakang badanku, tangan tanganmu, yang lingkari aku
menyusuplah kepalamu di pundakku,
bibirmu ditelingaku,
bernyanyi lagu favoritmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar