Kamis, 27 Januari 2011

Day #13 Mami

untuk mami yang semakin cantik, tapi pipinya tak kencang lagi

selamat datang mami ke rumah kami, akhirnya.
kenapa akhirnya?
karna kami tidak perlu resah lagi, memikirkanmu tidur dengan siapa malam ini.
karna kami tidak perlu kawatir lagi, memastikanmu sudah makan belum.
karna kami tidak perlu cemas lagi, mengkawatirkan kesehatanmu yang menurun.
karna kami tidak perlu tenggelam dalam gelisah sepanjang malam sebelum mendengar kabar darimu.
sekali lagi, selamat datang.
senang melepas sekarung kangenku denganmu.
hal yang pertama aku lakukan saat bertemu denganmu adalah memelukmu erat.
seolah berusaha mengikat pikiran berat, dan memastikanmu benar benar sehat.
dan hal lain yang aku lakukan setelahnya adalah tersenyum lebar di depanmu,
tak peduli seburuk apa beberapa jam terakhirku sebelum bertemu kamu.

yang pertama aku tata adalah perasaanku, bahwa bertemu kamu kali ini, bukanlah dengan
lelaki bersuara berat tapi ramah dibelakangmu, memanggil namaku.
kamu tentu saja berjalan sendiri, menuju seratus hari tuhan menjemput lelaki itu pulang ke rumahNya.
aku bisa melihat rindu di matamu, yang sama dengan rindu kami semua pada lelaki itu.

sekarang aku benar benar lega permintaanku pada tuhan didengarkan.
setidaknya disudut otakmu yang sembab itu kamu masih berusaha tampak ceria.
kamu masih cantik, dengan rambutmu yang sekarang dipotong sebahu dengan cat hitam gelap.
suaramu juga masih sesemangat dulu dengan senandung senandung lagu keroncong kesukaanmu.
kamu masih ceria, tertawa lebar mendengar aku bercerita.
walaupun badanmu kurusan. lenganmu bergelambir gemukan.
tapi setidaknya kamu tak seburuk yang tak ingin aku bayangkan.

anggap saja ini surat penyambutanmu datang kemari, mami.
jangan pernah takut sendiri, karna yangkung masih setia berjalan bersebelahan, dengan lengan diatas pundakmu, tanpa harus kelihatan.
dia pun takut sendirian, dan melihatmu kehilangan.

peluk cium, cucumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar