Sabtu, 15 Januari 2011

Day #2 untuk laki laki yg tidak ingin kusebut namanya

untuk selembar kertas penuh coretan dalam mapku
untuk laki laki yang tidak ingin aku sebutkan dr mulutku
surat ini untukmu,
ya tidak perlu terkejut begitu,
aku cuma mau kamu membantuku, menuntaskan surat ini hingga penuh
membantuku mengingat kebaikanmu yang tertimbun minus
membantuku mengingat apa yg pernah aku dan kamu jalani atas nama kita
membantuku setidaknya untuk mengikat emosi erat meninggalkan hasrat untuk mengumpat.
bagaimana?
mau membantuku?

mari kita mulai, ehm, apa kabar?
bagaimana hidupmu saat ini?
semoga tidak sesengsara harapanku
aku tidak tau apa yang mau aku tulis dalam surat ini,
aku tidak tau apa yang aku ingat tentangmu,
pesan pesan singkatmu? sapaanmu? harum kaosmu? obrolan hangat kita dikoridor?
aku bahkan tidak bisa mengingat kebaikanmu dan segala hal hal manis dari kamu

tenang,
aku tidak akan mengeluarkan sumpah serapah dan segala sampah dr mulutku
aku cuma mau kamu tahu kabarku,
segala usahamu untukku sukses berjalan..
kamu,
yg menggentayangi setiap kekosongan mataku
yg menjatuhkan hujan disetiap seduhan kopiku
yg menggerogoti setiap jengkal otakku
yg menghabisi pikiranku
kamu,
yg sukses menghantuiku
membuat aku benci dengan bayanganku sendiri
selama lebih dr tiga ratus enam puluh lima hari

hm, aku tidak tau apalagi yang harus aku tulis,
yg perlu kamu tau, aku masih meminta tuhan menghapuskan lembaranmu dr bukuku,
dan perpisahan yang kita berdua tau,
dan perkelahian, kebencian, sampai sekarang, aku selalu berharap tuhan mengabulkan menghilangkanmu, dr kepalaku.
sekian suratku,
terimakasih membantu menjaga emosiku,
sampai surat ini benar benar kututup.
selamat malam, laki laki yang tidak ingin kusebut namanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar