Minggu, 16 Januari 2011

Day #3 untuk 50 hari di pertengahan 2010

kepada yg pernah mengisi 50 hari ku dipertengahan dua ribu sepuluh

hai, selamat malam.
apa aku masih harus menanyakan kabarmu, sementara minggu lalu kita masih bertemu?
yaya baiklah, sebagai formalitas surat, aku akan menanyakan kabarmu,
hmm apa kabarmu? sesehat terakhir kita bertemu kan?
jangan tersenyum genit seperti biasa karna aku memasukanmu dalam salah satu dr 30 surat cinta yg kubuat.
ini bukan surat pengungkapan cinta, anggap saja ini surat pertemanan biasa, bagaimana? sepakat?
ah bahkan aku tidak yakin kamu benar2 membaca suratku ini

kamu,
laki laki yang menjadi teman baikku (lagi) sekarang
aku tau, kita memang teman baik dari dulu, maksudku, kamu ingat kan, setelah kita jadi sering jalan
jalan bertiga, aku-kamu-temanku, dengan obrolan obrolan bising diatara suara musik menghentak sepanjang perjalanan dan kita bertiga jadi akrab, setidaknya aku dan kamu
lalu dimulai dengan pesan pesan singkatmu dan kamu yg sangat pintar membawaku masuk
dalam cangkir dramamu, telfon telfon larut malam, insomnia yang sengaja kita ciptakan.
kamu,
yang dengan lihai merubah 50 hari kedekatan itu seperti sebuah ikatan,
dan aku begitu tergantung seperti peliharaan dan majikan,
kamu yang seolah melabeli seluruh yang aku suka dengan ingatan kecil tentangmu,
mentos anggur, converseku, playlistku, kaos kesayanganku
kamu,
yang begitu meyakinkan, tau aku begitu percaya tanpa kita saling terikat hubungan
sampai suatu jumat, yang masih sangat kuingat
kamu ternyata memang sutradara hebat,
kamu ternyata lakon yang hebat,
menciptakan dan memainkan drama begitu sempurna,
menarik aktrismu dan melempar aku menjadi pemain kedua dalam cangkirmu
mungkin setelah itu, untuk beberapa minggu saling diam kita bukan lagi teman dekat.
sekarang,
aku tidak pernah berharap kamu menjadikanku pemain utama dalam cangkir dramamu
aku sudah tidak berhasrat, bahkan kalau kamu benar benar memohon.
aku suka kita sekarang, bercengkrama tanpa beban,
hmm juga dengan sedikit kegenitanmu, yang suka membuatku sedikit tersipu, terkadang, hihi.

sedikit catatan: -ini bukan surat cinta
                       -aku harus menggali bau tembakau di punggung kaosmu saat menuliskan ini, saat pelukan singkat dijalan waktu itu, aku cuma berusaha mengingatnya, bukan terus-terusan ingat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar