Senin, 17 Januari 2011

Day #4 jangan muram, perempuan

Kepada yang suka melamun,
dan membenci isi kepalanya sendiri

Hai kamu, selamat malam.
Apa kabarmu?
Masih kah suka tiba tiba melamun?
Masih kah suka berdiam di kamar dengan secangkir kafeinmu?
Masih kah memusuhi isi kepalamu sendiri?
Aku harap tidak.
Aku tau kamu lebih lapang sekarang,
lebih bisa mengontrol imajinasi dan pikiran,
lebih bisa menata perasaan, iya kan?
Aku tau, susah menerima kenyataan
tapi bukankah ini yang kamu harapkan?
Kenyataan yang menyadarkan dan mengobatimu dari dehidrasi penasaran.
Aku tau kamu lelah menerka, maka tuhan mengirim jawaban,
bagaimana? Bukankah tuhan mencintaimu? Tidak ingin melihatmu terlalu lama melayang tanpa tujuan?
Iya, aku tidak menyalahkan protes demi protes yang kamu keluarkan,
aku tahu betul kakimu lelah menari,
selama berpuluh puluh hari.
aku tahu kamu lelah mewarnai,
selama berlusin lusin matahari diitari bumi.
Tapi toh, mau berbuat apa?
Dia tidak mau menjadi jaring ayunan yang mau menidurkanmu dari lelah menari, mewarnai.

Aku tahu,
bahkan kamu ragu dengan yang bergerak dalam rongga dadamu.
Bukankah, kamu cuma takut kehilangan?
Kamu cuma takut tidak ada lagi yang mau mendengar ocehanmu berjam jam?
Kamu cuma takut kehilangan penampung hujanmu?
Tidak usah kau jawab, karna aku bisa mendengar iya dari gelengan kepalamu.

Perempuan,
jangan habiskan dirimu dalam imajinasi otakmu lagi.
kamu tidak mau kelelahan lagi dengan telur pikiranmu itu kan?
berfungsilah sebagaimana mulut otak dan telingamu berfungsi.
berbicaralah sampai kelelahan,
dengarlah dia sampai kelelahan,
tanpa melibatkan perasaan,
dengan berteman antara teman dengan teman, seperti sepasang teman.

2 komentar: