Senin, 28 Februari 2011

sesak, untukmu

"kangen itu sesak.
rasanya paru parumu mau meledak.
kangen itu menyendat.
kadang disaat diam tiba tiba tenggorokanmu tercekat.
kangen itu resah.
badanmu guling kanan kiri diganjal gelisah.
kangen itu racun.
retinamu lebih suka menangkap bayangan maya dalam lamun.
kangen itu gemas.
rasanya persendianmu menyerah lemas.
kangen itu kesah.
saat pipimu dijatuhi air bah.
kangen itu pelumas.
untuk pikiranmu digelayuti cemas."

malam ini, kangen bertamu padaku.
membawa sekardus ingatan dengan lelaki tua, yang istrinya sedang mengobrol hangat denganku.
aku kangen,
gelak tawamu,
goda godamu,
sedan tuamu yang terparkir diparkiran sekolahku,
badan tegapmu melawan dingin pagi,
senyum lebarmu saat bercakap denganku,
bau balsammu,
langkah kakimu,
suaramu,
teh hangatmu,
pecimu,
pelukanmu...
kembalilah sebentar untuk aku melepas kangen padamu

"kamu tidak meninggal. dalam memori ku. dalam kerjap otak ku. kamu masih hidup. dalam saraf saraf ingatanku.
kamu masih memelukku, merangkul bahuku,
tanpa pupilku menangkapmu"

kangen untukmu,
yangkung & 4 bulan tanah menjadi penyekat kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar