Rabu, 20 April 2011

anggap saja untukmu

kehabisan gelisah.

mungkin waktu sudah meminumnya habis habisan,
atau badan dan otak saya yang sudah kembali menyesuaikan,
ah,
pembual,
apa yang harus saya sesuaikan?
bukankah ini adalah saya dalam bulan bulan belakangan?
bukankah kamu itu penyesuaian,
dan ini adalah cangkir hidup saya,
yang sudah lama tertimbun kerak kerak sisa kafein disudut sudutnya,
yang tercetak mulut kecil di bibir tuanya.
tidak ada yang berubah, mengubah,
hati hati keramik itu masih tersusun rapi di lemari kacanya,
pun boneka boneka manis berdebu,
tetap,
dan ini tidak menetap,
meski kadang dinding dinding rindu kata,
ubin ubin rindu jejak,
dan atap atap rindu gelak dari bualan bualan bodoh.
tidak ada yang sakit.
hanya merasa baikan, bugar, sehat,
seperti lembar daun yang habis ditiduri hujan semalaman, dan dihembus sejuk lalu bias matahari malu malu.
dan toh,
semua hanya selewat drama dengan peranmu dan tokoh tokoh pembantu,
hanya selewat,
mungkin dalam rongga belakangmu masih suka loncat loncat ingat,
mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar