Selasa, 31 Mei 2011

untuk saudaraku, dalam cermin

"saya tau kamu lelah.
menahan adalah sesuatu yang berat,
dan kamu sudah sampai ketitik kejujuranmu.
kamu tidak pernah baik baik saja.
bahkan acuhmu adalah bohong.
menjaga jarak adalah munafik.

saya tau kamu lelah.
menjaga emosimu tersimpan rapi dalam bungkus dagingmu.
menjaga senyum tetap terpasang apik.
ya.
kalaupun tidak terjaga, kamu pun tidak bisa marah.
pada yang satu yang baik itu, pada karibmu.
atau satu lagi.
atas hak apa kamu marah?
atas ikatan karib antara kamu dan yang satu itu?

mungkin kamu menyalahkan,
dari sekian, kenapa harus karibmu.
yang banyak serupa denganmu.
dan mulut mulut tidak bertuan yang membicarakan kalian.
yang membandingkan dengan tidak sopan.
kenapa harus dengan yang satu.
bukan masalah merah jambu.
tapi karna rutinitas yang dipunguti satu persatu,
hingga habis semua untukmu.

mungkin kamu pantas meledak.
dengan sumbu sumbu kecil:
bahwa yang dua itu sudah memerah jambu,
dan pertanyaan pertanyaan yang menyerangmu,
mulut mulut tak berpikir yang sudah tau kamu dan yang satu,
kenapa musti bertanya pada kamu?
bahwa yang dua itu setiap saat beradu,
dan melihat sendiri semua adu adu,
dan hal hal tak wajar bagi seorang yang itu,
ah,
bahkan tulisan ini mungkin tidak pernah objektif,
dan digulung dengan sok tau dan ego mengadu.
subjektif padamu.

kenapa harus yang satu itu?
dan mungkin, kalo seorang lain,
bukanlah hal sulit bagimu untuk beranjak maju.

dan saat semua menyerangmu.
dengan racaun racuan tentang dua itu.
tentang pembandingan.
tentang ikatan.
tentang perasaan.
memojokkan.
bahwa kamu berusaha mengkloning semua tentang karibmu untuk terus maju tidak tau mengalah.
bisakah mulut mulut adam dan lengkingan tawa para hawa itu melihat,
siapa yang lebih dulu,
siapa yang mau untuk serupa,
siapa yang mengalah,
siapa yang tidak mau ribut,
siapa yang tidak mau kehilangan karib,
siapa yang berusaha untuk terus hidup, saat semua tidak mendukung untuk hidup,
siapa yang berusaha mati matian mendindingi diri,
siapa yang berusaha mengikhlaskan,
siapa yang berusaha untuk menutup.



kamu memang bukan perempuan baik,
tapi berusaha menjadi baik,
dan kamu sudah cukup baik untuk berpura pura semua dalam kondisi baik"

Sabtu, 28 Mei 2011

jatuh cinta, pada maya

apa kamu dengar langkah kakiku?
menyebrangi jembatan jembatan otakmu.
menyusup diantara sesak saraf melepuhmu.
berjingkat diantara rindu yang terbungkus apik dari wajah dinginmu.
meloncati gelap kantung matamu.
apa kamu tidak dengar berisik hadirku?
mengusap dingin tulang pipimu.
mewarnai biru bibirmu.
membalut sobek kelingking karibmu.

menuang rindu.
tanpa kau tau.
di tiap hening pejam.
dan baik tuan malam.
menghangat oranye kan hatimu.
dan menyisip balok balokku.
tanpa kau tau.
dengan jagaan paman burung hantu.

mencium kelopakmu,
perempuan dengan debar nanar,
perempuan dengan detak payah,
perempuan dengan puzzle bolong bolong didada.


mungkin kamu membenci ketidak hadiranku,
dalam nyatamu,
absen dari diskusimu,
hilang dari pesta pesta minum teh kita..

terjagalah,
ketahuilah,
jejak jejak dalam jengkalmu,
dan adam dalam suatu bunga lelapmu,
yg mengirimkanmu seorang nyata dalam hidupmu,
dan yang mendamaikanmu dengan pantul nyataku,
waktu itu,

ialah aku,
adam dalam maya yang mencintaimu,
sahabat perempuanku.

(mendengar sayup MIDNIGHT SUN - ENDAH n RHESA, dan seorang yang menyanyikan sampai aku terbangun, terjaga dengan jatuh cinta pada seorang sahabat maya)

menunggui hilang

kepada teman minum kopi,
dengan kepala setengah terlumuti,
dan rongga terbuka dengan hilang hati.

kepada mata yang menggelayut hitam,
seperti senja yang insomnia dan tak segera malam
dan matahari yang menaungimu kelam.

kepada temanku yang hilang,
yang tidak lelah untuk tualang,
dan berayun ayun dalam gantung ilalang

lihatlah tapak kakimu yang gosong,
dan dadamu yang bolong,
tidakkah kau lebih suka obrolan kita dalam sunyi kolong?

Kamis, 26 Mei 2011

mahatahu

kadang kamu begitu ingin banyak tau, seolah sanggup menampung semua bisik tawa dan rintik mata rahasia.
kadang kamu merasa begitu bahagia saat tau segalanya, segala yang diciptakan segilintir orang menjadi tabu dan semu.
kadang kamu suka sok tau, untuk menyenangkan dirimu atas ketidaktauan dan ragu,
kadang tau menjadi mahal, saat semua diam dan tersenyum manis pada ketidakbaikan dibelakang akal.


dan pada kalian mahatahu, terobsesi pada keingin tahuan,
mungkin kalian harus sedikit berhati, pada hati hati yang akan jatuh menggelinding, saat semua tau menjadi tau.