Selasa, 09 Agustus 2011

rindu

ada yang menyeruak sesak, pada layar dan mata awan.
dan rindu yang mengabu kusam disudut berdebu, ketakutan pada bengis sepasang mata dendam,
yang meloncat loncat keluar atas nafsu pembalasan,
pada perjanjian dengan kedua jari tanganmu menyilang,
pada biru mulut salah ucapan,
menjatuhkan,
menghancurkan,
seperti lupa pada manis genap bulan bulan telanjang,
lalu dengan tanduk menyembul dari kepalamu,
dan pada aku yang tidak punya kepala untuk tegak pada kota citraku dirajam,
bolehkah aku sedikit sinting merindukanmu, panda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar