Minggu, 09 Oktober 2011

jatuh, sakit, dan berbahagialah

jatuh, jatuh hati, jatuh cinta.

bukankah kita sudah dibiasakan jatuh sedari kecil?
jatuh dan menangis,
jatuh dengan sepeda roda tiga,
lecet lalu menangis sakit.
lalu tertawa bahagia,
diantara pipi pipi yang masih basah,
saat tubuh lihai mengayuh sepeda jauh jauh.

jatuh.
menyakitkan,
tapi toh ia selalu membawa senyum diantara hangat air yang jatuh sebelumnya,
yang merembes lalu membuat dua pupilmu sembab.


jatuh hati,
menjatuhkan diri pada landas hati yang kita pilih,
sakit,
toh namanya jatuh,
atau setidaknya suatu saat kamu pasti merasakan sakit,
mengapa harus takut?
takut sakit saat kamu memutuskan jatuh?
mereka berpasangan,
jatuh, bahagia dan sakit,
jatuh, sakit, lalu bahagia.
jatuh lalu merasa lihai.

bukankan untuk itu kita hidup?
untuk jatuh dan bersiap siap jatuh kembali,
untuk sakit dan sakit lagi,
lalu bahagia dan bahagia kembali.
lalu lihai untuk melompat jatuh lagi,
terbiasa dengan sakit lagi,
menunggui bahagia bahagia kembali.

bukankah tuhan menjatuhkanmu,
untuk merasakan sedih dan menunggu bahagia yang sepasang,
merasakan bahagia untuk mengobati sedih yang suatu saat datang?

hidup adalah melompat jatuh.
jatuh dari hati satu ke hati lainnya,
supaya punggungmu erat saat bergantung,
sayapmu kuat saat menggelantung,
bergantung dan menggelantung dari bahagia satu dan sesak lainnya.

nikmatilah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar