Sabtu, 01 Oktober 2011

kita hanya tepat.

Tuhan tidak kemana mana,
saat seorang muram yang lelah pada sendu tulisannya sendiri,
benar benar terduduk dengan lutut abu abu,
terlalu banyak drama yang diciptakan, dimainkan, dengan segala pencitraan yang menggerogoti tengkuknya sendiri.

Dan,
Mungkin kamu yang dikirim Tuhan,
bukan laki laki dengan bintang di kelopakmu,

tapi terimakasih
membangunkanku,
bahwa bintang yang akan tertabur di pupilmu itu bukan karna rumit pikiran kita, dan segala perbendaharaan kata yang awam, atau cangkir yang tersusun sama.

bintang milikmu hanya ada di percakapan sederhana kita,
terus ada di rongga rongga berasap ini,
menyesap hangat,
tanpa perlu keluar dan berbinar dari penglihatanmu.


(mendengarkan SANTAMONICA - the boy with stars in his eyes <3 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar