Jumat, 09 Desember 2011

"hai, apa kabar?"

aku teh yang pahit dengan genangan melati.
pahit dan menusukmu yang sibuk dengan bau dedaunku.
aku kopi dingin yang memeluk pekat.
dingin dan membekukanmu dalam sibuk mencari dasar cangkirku.


aku kafein,
dan kafein tidak pernah berbohong pada cangkir yang tidak sanggup menahan deru yang terlalu keras disembunyikan,
bahkan untuk sekedar sapaan rindu;
"hai, apa kabar?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar