Minggu, 15 Januari 2012

hari 2: teruntuk anak nakal

ini baru hari ketiga tanpa teriakan teriakan berisikmu,
atau tawa tawa jahilmu,
tapi rumah sudah begitu sepi.
dan kamu melanggar janjimu,
sudah beratus ratus kali kubilang,
betahkan telingamu sebentar menerima suaraku diujung gagang telfon yang menanyakan kabarmu,
tapi tetap saja belum sampai lima menit kamu sudah lari entah kemana
menyisakan suara mama yang kebingungan dengan lemparan telfon tiba tibamu.

ah, pertengkaran kita setiap hari sepertinya sudah menjadi salah satu rutinitas hidupku setelah makan, mandi, dan sekolah.
dan seperti kamu tau, rutinitas yang menahun ini terlalu mendalam membekas dikeseharianku sehingga saat hariku damai seperti sekarang ini tanpa kita saling mengusili jadi terasa sepi.
ah, terlalu banyak rindu yang harus kutulis,
dan aku yakin kamu tidak akan betah juga lama lama membaca barisan kata kata ini,
yang harus kamu tahu, aku sayang kamu,
senakal dan semenyebalkan apapun kamu,

jaga dirimu baik baik,
dan jangan menangis merepotkan mama setiap bangun pagi,

dengan rindu yang meluap,
kakak perempuanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar