Senin, 06 Februari 2012

hari 24: hati tua yang berisik

alun gramaphone tua,
yang dendangnya aku hentak sampai pada labuh telingamu.
lalu telingamu mengantar hingga hilir kepalamu yang dingin.
yang lama beku pada tuju wanita di sudut itu.
biar kamu pecah berantakan seperti gadis merah dalam dadaku.
berhambur dan tercuil hingga keping terakhir yang terbungkus batu,
akan  memori aku kamu,

dan kamu harus tau akan aku,
yang selalu siap menyangkir kafein untuk kamu seduh,
dalam kalut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar