Senin, 06 Agustus 2012

dream

kamu tidak akan ada disini.
seorang perempuan menunduk lesu mengamati retakan tanah kering yang dipijaknya. ia bermimpi terlalu jauh belakangan, imajinasinya dilambungkan harap dan berputar hingga membuatnya mual, muak.
perempuan itu mengamati sepasang kaki lain yang tiba tiba ikut menjenjak tanah yang sama di lingkar pandangnya.


kamu tidak akan ada disini. | tapi nyatanya sekarang aku disini.

perempuan itu tertegun. pandangannya menengadah. lelaki di hadapannya memandang matanya dalam dalam, dengan garis bibir datar.
kamu tidak mungkin. | aku mungkin. dan ini aku.
kamu tidak aku kenal, enyahlah. | coba lepas egomu. aku ini kau kenal baik baik. biarkan aku mendekat.
kamu tidak boleh mendekat. | coba lepas egomu. aku ini masih kau sebut dalam harapmu untuk mendekat.
aku bahkan tidak ingat siapa kamu. | kamu tidak pernah lupa siapa aku, kau hanya berusaha keras lupa.
tidak. aku tidak gagal. | kau gagal. kau terus mencoba untuk lupa, dan gagal.

perempuan itu mempererat lipatan tangannya.
aku membencimu. |  tidak. kau hanya berusaha membenciku.
aku muak melihatmu disini. | tidak. kau suka melihatku disini. berpijak pada tanah yang sama, janjiku dulu.
aku lupa janjimu. pulanglah | tidak. kau tidak lupa apapun. tahanlah aku, aku dengar suara bergema dari ronggamu.

perempuan itu menutup rongga dadanya yang terbuka.
kamu tidak pernah tau apapun tentang debar rongga nanar ini. kamu hanya tau debarmu sendiri. 


perempuan itu menghela nafas. pandangannya menangkap kosong di hadapannya. penyangkalannya hanya menambah udara disekitarnya menyempit, sesak.

aku terlampau jatuh. maukah kamu menarikku lagi?
aku terlampau lelah. maukah kamu membuang kata menyerah?
aku terlampau menunggu. maukah kamu tetap disini?


lelaki itu diam. tersenyum menang.

aku tidak akan menarikmu, membuang kata menyerah, pun tetap disini.
lelaki itu diam.
aku akan pulang. jaga dirimu baik baik.
lelaki itu diam. lalu hilang. dimakan keterjagaanku dari tidur panjang, mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar