Jumat, 30 November 2012

botol botol kosong

sore mengasihani perempuan di sudut itu.
entah berapa ruam pada mukanya - luka luka kecil yang hampir sembuh dan pudar disembuhkan waktu.
giginya gemelatuk, menggema di penjuru ruang.
tangannya saling mengapit satu sama lain, mencari benih benih hangat dari sikunya yang dingin.

sore memandanginya cemas.
ia tahu betul sepotong sore lain yang lebih hangat dari kali ini, tak seharusnya ia semuram ini.
botol botol disampingnya kosong.

tidak kau simpan langit langit hangatmu dalam botol itu?

perempuan itu menggeleng.
ditunjukan telapaknya yang tergores
"Ia tidak mau kusimpan dalam botol botol ini. Sepotong langit teduh yang menidurkan ruam ruamku.
Padahal aku hanya ingin memastikan tidak ada esok yang dingin, aku hanya ingin memigurakan, yang bahkan ia tak ingin."
"Sepotong langit ini kutali pada batuan. Aku hanya tak ingin ia terbang dan hangat ini hilang. Terbang dan ruam ruam ini menolak waktu menyembuhkan. Bahkan tali ini yang membuat luka baru menganga di telapak telapakku."

Perempuan ini diam, sudah terlalu banyak kata dengan mata pisau tajam yang keluar dan merobek kerongkongannya sendiri.
Sore menatapnya kosong.
Ia tahu perempuan ini menikam dirinya sendiri dengan pikiran pikirannya,
lagi.

Rabu, 28 November 2012

waktu



bantu saya sabar menebar kerikil kerikil ini pada setapak di depan.
kerikil kerikil tajam yang nantinya akan saya injak satu persatu,
agar langkah saya tak tergesa.
agar langkah saya melambat sebelum terlalu jauh.
agar ego saya terjatuh dan terlunta lalu mati.
agar semakin banyak waktu terbuang.
agar semakin banyak waktu untuk berfikir dan menerka maksud tuhan.
agar kecewa tidak selalu menjadi akhir paragraf cerita.
agar luka tak selalu terbubuh menjadi titik tamat kita.


karena manusia terlalu tergesa, 
dan lupa bahwa sedikit lebih waktu saat ini,
bisa mengurangi sedikit lukanya, nanti.

Senin, 26 November 2012

laut



kamu laut tenang yang dipigurakan langit keorenan,
hangatmu menjatuhkan.

aku hanya limbung dan digoresi lelah,
butuh segenggam air pantai untuk mencuci luka.

perjalananku terlalu jauh dan terjatuh jatuh,
terimakasih sedianya menjadi penyembuh,


tuan.

tenggelam

saya dikutuk langit sore untuk jatuh tenggelam pada temarammu,
dua bola mata terteduh yang menjadi kafein tiap saya terjatuh.

Kamis, 01 November 2012

parasut

ingatkan saya membawa parasut;
jatuh dengan tenang di otakmu tanpa membuat gaduh,
dan tak lagi berakhir dengan mengaduh.

mengisi titik titik

cangkir ini terus bertambah penuh,
hampir meluap dari sisi sisi cangkirku,
debar ini terus bertumbuh gaduh,
siap meluber dari sisi sisi ronggaku,

maukah kamu menjatuhkan kopi dari tekomu dengan lebih tenang dan konstan, tuan?