Senin, 21 Januari 2013

tanah lapang

kepalaku masih sedikit basah,
hujan mengguyur terlalu deras belakangan,
dan setapak kakimu masih membekas dalam,
meninggalkan becek bekas larianmu bermain hujan.
kepalaku masih sedikit basah,
persis seperti tanah lapang yang kita lihat sore itu,
tanah lapang dengan sedikit rumput basah karena gerimis semalaman,
meninggalkan dingin dan genangan air mata awan,

mereka; lapangan dan otakku sama sama lengang.

gemamu masih terpantul pantul di bilik kepalaku,
dan setapakmu hanya menunggui hilang ditiup debu,
lalu yang bisa disimpan dari kita hanya setoples kecil kenangan,
kuletakkan mereka di sudut lemari pajangan,
sebagai pelajaran untuk tidak menjatuhkan peluk serampangan, menggantungkan lelahku pada pundakmu sembarangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar