Kamis, 28 Maret 2013

-

langit tetap biru, tuan.
matahari tetap kuning keemasan.
hujan tetap tajam memasung kenangan.
kaki kita masih tetap melangkah bersamaan, beriringan.
layu mataku masih tetap menyukai bayangan dan senyummu tertahan.
lelahku masih tetap mencandu pundakmu untuk menggantung harapan.
segala kekacauanku masih tetap membutuhkan pelukmu untuk membenamkan kecemasan. 

langit tetap biru, tuan.
kita masih punya beribu hari di depan untuk dilahap perbincangan, senyuman, dan pelukan pelukan dalam diam, dalam tenang.
dan terimakasih, untuk tiga puluh pertama ini, 
untuk segala pagi hangat; tanpa cemas genggam kita akan terlepas,
dan untuk segala malam tenang; tanpa takut esok kita terbangun menjadi dua asing yang saling dingin.
terimakasih,
tuan.

Sabtu, 16 Maret 2013

--

menebak acak dadu yang keluar dari cangkir semesta,
dengan menahan harap.

karna terkadang, 
yang tak tersebut dalam doa, bisa jadi hadiah yang dijawab tuhan dalam diam dan ingin kita yang terpendam dalam.