Sabtu, 01 November 2014

Mendung yang Gugup



Pada langit november yang urung merintik hujan
Setia pada selimut mendung tak kunjung deras
Pada sebuah sudut ruangan
Yang bersarang segunug remasan kertas
Menjadi bait bait rasa mengendap beban
Tak selaras
Saat dinding enggan menangkap bayangan
Dan aksara terbang mengepak lepas
Meninggalkan sebongkah pikir tak bertuan
Menunggui kebahagian berjalan berbalut cemas
Ada tawa yang khawatir kapan diberhentikan tuhan
Menjadi ketakutan untuk segera berkemas
Entah pada suatu kapan
Berpayung november, dengan damai yang kian meranggas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar