terimakasih.
Selasa, 28 Juni 2011
Sabtu, 25 Juni 2011
belasungkawa Tuhan
"Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Aku menunggu dengan sabar di atas sini
melayang-layang
tergoyang angin, menantikan tubuh itu"
payung teduh - resah
tuhan harus membayar,
satu sloki darah segar,
mawar hitam dengan kelopak besar,
untuk sukar,
dan,
duka cita geming adam yang sabar.
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Aku menunggu dengan sabar di atas sini
melayang-layang
tergoyang angin, menantikan tubuh itu"
payung teduh - resah
tuhan harus membayar,
satu sloki darah segar,
mawar hitam dengan kelopak besar,
untuk sukar,
dan,
duka cita geming adam yang sabar.
Sabtu, 18 Juni 2011
untuk apa
untuk apa...
sajak sajak telanjang, berdiri kedinginan
pada kalian yang hangat tenang dalam cuap lisan.
untuk apa...
sajak sajak jujur,
pada ruam rongga yang kalian anggap kabur
untuk apa...
sajak sajak sungkan,
pada kalian yang membuncah tanpa segan
untuk apa...
sajak sajak memaklumi,
pada kalian yang merangkuli ego sendiri
untuk apa...
sajak sajak ini selesai,
sajak ini tidak akan usai,
bukan karna dongeng tidak sesuai,
karna diri diri tidak terkuasai.
biar sajak ini melayang,
pada otak pemimpi yang kenyang,
dengan kuasa yang mulai hilang.
dua tanpa peran
ketika kaki kakimu sudah menginjak jarum jarumku
dan badanmu sudah mulai melayang terangkat putaran detikku
dan rambutmu sudah terbang mengikuti gerak kelilingku
hilang dalam bulan,
dan lupa jalan pulang..
mungkin ini waktumu,
mengemasi hatimu dalam boks berpita birumuda,
menata mimpimu dalam stoples kaca,
melepaskan nada,
biar tidak ada yang percuma dari kata mengalah,
tidak ada yang percuma dari tuhan pada pisah,
tidak ada yang percuma dengan jari jari lelah,
tidak ada yang percuma dengan obrolan jengah,
segeralah,
kasihanilah,
dengan waktu yang mulai melilit lehermu,
dan lehernya.
(dan ketika - maliq & d'essentials)
Langganan:
Postingan (Atom)