Pada langit november
yang urung merintik hujan
Setia pada selimut
mendung tak kunjung deras
Pada sebuah sudut
ruangan
Yang bersarang segunug
remasan kertas
Menjadi bait bait rasa mengendap beban
Tak selaras
Saat dinding enggan
menangkap bayangan
Dan aksara terbang
mengepak lepas
Meninggalkan sebongkah pikir tak bertuan
Menunggui kebahagian berjalan berbalut cemas
Ada tawa yang khawatir kapan diberhentikan tuhan
Menjadi ketakutan untuk
segera berkemas
Entah pada suatu kapan
Berpayung november, dengan damai yang kian meranggas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar